Jian Andhara Putri – 3KA43
14113644
Pidato : Lihatlah ke
Depan.
Beberapa
tahun belakangan ini, Indonesia banyak mengalami berbagai macam cobaan seperti meningkatnya
tingkat korupsi, kasus narkoba yang tidak kunjung pudar, dan masalah yang belum
lama terjadi adalah naiknya harga tukar dollar AS dan juga bencana asap yang sangat
memprihatinkan terjadi diberbagai daerah di Indonesia. Lalu, bagaimana
pengaruhnya kepada masyarakat Indonesia? Ya, banyak sekali, contohnya PHK yang
terjadi karena harga tukar dollar AS meningkat, banyaknya warga yang kehilangan
keluarganya karena terjadinya musibah asap menyebabkan berbagai macam penyakit
pernapasan bermunculan. Hal ini menjadi pukulan besar untuk masyarakat
Indonesia. Namun, betapa sedihnya saya melihat banyaknya warga Negara Indonesia
yang menumpahkan kekesalan mereka kepada Presiden kita, Joko Widodo.
Apakah
kalian tahu bahwa Negara Indonesia adalah Negara demokrasi? Dan apakah kalian
tahu bahwa Negara demokrasi merupakan Negara yang menganut sistem pemerintahan
oleh rakyat? Artinya, siapapun pemimpin kita, kita yang memilih mereka dari
awal. Bukankah itu artinya jika kita menyalahkan presiden berarti kita
menyalahkan diri kita sendiri karena telah memilih beliau sebagai pemimpin
kita? Saya sangat kecewa melihat banyaknya masyarakat Indonesia yang
menyalahkan, memaki dan bahkan menghakimi seseorang yang seharusnya kita
hormati sebagai pemimpin. Mari kita kesampingkan teori ini sementara dan ambil
satu contoh kasus dimana masyarakat menyalahkan presiden : Asap.
Musibah
asap yang menelan banyak korban akibat penyakit ISPA menjadi salah satu alasan
kemarahan masyarakat Indonesia terhadap pemerintah. Musibah asap ini telah
terjadi sejak belasan tahun lalu. Hal ini menarik beberapa peneliti dari
berbagai belahan dunia dan mereka berkesimpulan bahwa manusialah yang
menyebabkan musibah ini terjadi. Bahkan Polri telah resmi menetapkan 10
korporasi (perusahaan) dan 167 warga sebagai tersangka pelaku pembakaran hutan
dan penyebab bencana kabut asap (Elshinta.com, 22/9). Menurut Menteri LHK Siti
Nurbaya, sedikitnya 124 perusahaan diduga melakukan pelanggaran dalam kasus
kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan
(Elshinta.com, 18/9). Lalu, apa respon yang diberikan oleh masyarakat
Indonesia?
Banyak sekali warga yang
menumpahkan kemarahannya terhadap pemerintah melalui media online seperti
foto-foto bertuliskan protes untuk Presiden. Bahkan ada warga yang membuat
video protes dan mengunggahnya disitus youtube.com. Pertanyaan saya adalah
apakah pemerintah yang membakar hutan tersebut? Tidak. Apakah pemimpin kita, Bapak
Joko Widodo yang membakar hutan tersebut? Tentu saja tidak. Tahukah anda usaha
yang telah dilakukan pemerintah untuk menyelesaikan masalah asap ini? Banyak
sekali, seperti yang pertama, pemadaman dari udara dengan hujan buatan dan
pemboman air. Kedua, pemadaman di darat oleh tim gabungan BPBD, Manggala Agni,
TNI, Polri, dan MPA. Ketiga, Operasi penegakan hokum oleh Polri dan PPNS.
Bahkan pemerintah telah memberikan pelayanan kesehatan dan sosialisai yang
dikhususkan untuk para korban bencana asap ini.
Walaupun usaha tersebut belum dapat
sepenuhnya menghentikan bencana asap ini, setidaknya mereka, para pemimpin kita
telah berusaha. Lalu, bagaimana dengan masyarakat Indonesia? Apa yang telah
kalian lakukan untuk menghentikan bencana asap? Apakah memaki Presiden
membuahkan hasil? Apakah membuat foto yang bertuliskan “Pak Presiden kalau
tidak bisa matikan asap, kirimkan kami uang untuk ke dokter” dapat menghentikan
asap? Jawabannya adalah tidak.
Maka dari itu, marilah kita
berpikir sejenak. Pemimpin adalah
seseorang yang telah sepatutnya kita hormati. Seperti apa yang telah diajarkan
oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam “Janganlah
engkau cela pemimpinmu, jangan berharap keburukan kepada pemimpinmu, jangan
pula engkau benci pemimpinmu. Bertaqwalah kepada Allah swt. dan bersabarlah
karena sesungguhnya kehidupan didunia hanyalah sementara” . Semua hal yang
terjadi didunia ini adalah kehendak Allah swt. Tidak seharusnya kita
menyalahkan orang lain atas apa yang terjadi dalam kehidupan kita. Berpikirlah,
apa yang telah kita lakukan sehingga menyebabkan Allah swt. menurunkan
hukumannya kepada kita.
Lihatlah ke depan, menyalahkan
orang lain bukanlah jawaban untuk menyelesaikan masalah yang sedang kita
hadapi. Lihatlah ke depan, memaki orang lain tidak akan membuat kita lebih
maju. Lihatlah ke depan, apakah yang kita lakukan hari ini akan membuahkan
hasil yang lebih baik? Lihatlah ke depan. Lihat lebih jauh lagi, bahwa apa yang
kita lakukan adalah akibat dari apa yang akan kita dapatkan dihari esok. Maka,
berpikirlah. Bukankah Negara kita adalah Negara kesatuan? Maka, bersatulah.
Jangan jadikan cobaan dari Allah swt. alasan untuk memecah-belah kesatuan kita.
Mari kita selesaikan
masalah-masalah ini bersama. Seperti
peribahasa yang kita kenal ”Bersatu kita
teguh, bercerai kita runtuh” yang
berarti jika kita mengerjakan sesuatu bersama maka kita akan memiliki kekuatan
yang lebih besar untuk menyelesaikannya dibandingkan mengerjakannya sendirian.
Marilah kita berhenti mengeluh dan mulai melakukan hal yang benar-benar
membuahkan hasil. Marilah kita berdiri bersama atas nama kesatuan. Marilah kita
ubah pandangan kita, jangan hanya melihat apa yang terjadi hari ini, tapi
lihatlah apa yang akan terjadi nanti. Marilah kita berusaha semampu kita, berdoa,
dan bertawakal kepada Allah swt. Percayalah, bahwa apapun yang kita lakukan
pasti akan ada balasannya karena Allah swt. adalah Maha Adil. Berhentilah
mengeluh, mulailah bangkit dan lihatlah ke depan.
Catatan : Pidato diatas bukan untuk membela suatu kaum.
Pidato diatas dibuat semata-mata untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia. Pidato
diatas bukan memberikan kesimpulan bahwa menyalahkan pemerintah adalah salah
karena menyalahkan pemerintah adalah hal yang wajar apabila pemerintah itu
sendiri benar-benar melakukan kesalahan. Penulis pidato diatas bukanlah
seseorang yang profesional dalam penulisan pidato, mohon ditanggapi dengan
sangat bijaksana jika ada kesalahan ataupun adanya kata yang menyinggung.
Dibawah ini adalah foto-foto dan video yang dimaksud didalam
pidato :
Contoh foto :
Sumber pengetahuan yang mendukung penulisan pidato :
http://blogogon.blogspot.co.id/2011/06/arti-peribahasa-bersatu-kita-teguh.html
https://www.facebook.com/pageislamituindah/posts/10152044760038260
http://www.bnpb.go.id/berita/2577/masyarakat-dalam-penanggulangan-bencana-asap
http://www.hizbut-tahrir.or.id/2015/09/30/mengakhiri-bencana-kabut-asap/